Rahasia Allah untuk Isha
Seperti titik yang dikelilingi oleh pelangi yang indah itulah harapan Isha
(Dok. Arni Alisha)
Isha adalah anak yang berusia 5
tahun, menyandang status anak yatim sejak usia 2 tahun. Sehingga Isha sama
sekali tidak mengenali almarhum Ayahnya kecuali dari cerita Ibu ataupun sanak
saudaranya. Matahari mulai tenggelam diujung barat dan langitpun sudah mulai
gelap menyelimuti sekelilingnya. Isha yang kala itu seorang diri, sungguh ingin
sekali ditemani dengan belaian kasih sayang keluarganya.
“Aku ingin sekali bermain ke
pantai Gunung Kidul seperti teman-teman yang lain.”
Isha seringkali mendapatkan
cerita dari teman-temannya bahwa Pantai Gunungkidul memiliki pasir putih yang
indah dan bersih lingkungannya. Tapi Isha belum berkesempatan untuk bisa
mengunjungi pantai di Gunung Kidul.
Senja datang dan Ibu nya Isha pun
belom datang dan datanglah Mia tetangga Isha yang rumahnya berdekatan dengan
rumah Isha.
“Sha, besok kita maen bareng ya
?Kalo sudah besar, aq bocengin.” Kata Mia sambil menggandeng tangan Isha untuk
berjalan memasuki rumahnya. Isha dan Mia masuk kerumah Mia, Isha sholat Maghrib
kemudian menonton TV sembari menunggu Ibunya pulang untuk menjemputnya karena
Isha tak berani dirumah sendiri jadi ia menunggu Ibunya pulang di rumah Mia.
“Tok..Tok...Assalamualaikum,”
kata Ibunya Isha. Ibunya Isha pulang pukul 22.00 WIB dan bersegera menjemput
Isha dirumah Mia. Ibunya Isha memang pekerja keras untuk menghidupi Isha dan menabung untuk sekolahnya dimasa
depan.
“Waalaikumsalam, Buk...Aku
ngantuk, Ayo pulang! Setelah Isha membukakan pintu,Ibunya Isha mengucapkan
terimkasih kepada Mia dan keluarganya karena sudah menemani Isha selama ia
bekerja.
Akan selalu ada jalan selama Isha mau berusaha untuk mewujudkannya
(Dok.Arni Alisha)
Semenjak
Ayah Isha meninggal, Ibunya Isha bekerja di pasar sebagai pemungut sisa-sisa
beras dan pengangkut belanjaan orang yang berbelanja dipasar.
Beranjak
Remaja kelas 6 SD, Isha ingin sekali
meneruskan sekolahnya di SMP, namun Ibunya tidak memberikan ijin karena tidak
memiliki cukup dana untuk biaya sekolah SMP. Isha pun meminta dan terus meminta
kepada Ibunya untuk di sekolahkan lagi. Atas dorongan tetangga da permintan
Isha yang terus menerus meminta dan menangis, Isha pu akhirnya bersekolah dan
lolos seleksi masuk SMP faforit d kotanya. Selama hidup Isha tak sedikit orang
menertawakan impian Isha untuk terus bisa melanjutkan sekolah dan mewujudkan
impian untuk menjadi sarjana. Isha seringkali mendapat cemoohan karena
dikatakan miskin, gak punya apa-apa tapi pengen bisa sarjana. Karena cemoohan
tersebut bertekad untuk belajar lebih giat sampai akhirnya ia lulus SMA dan
mendapatkan beasiswa di salahsatu Perguruan Tinggi Negeri di kotanya. Sampai
akhirnya dia Wisuda dan mendapatkan gelar Sarjana dan masih ingin melanjutkan
pendidikannya ke jenjang S2. Siapa sangka, seorang anak yatim yang keluarganya
tidak memiliki latarbelakang pendidikan dapat bersekolah hingga ke jenjang S2.
Suatu
hari di suasana pagi, Isha mnyapu halaman rumah.
“Isha, selamat yaa menjadi
Sarjana semoga bisa lebih sukses kedepannya,” ucap tetangga Isaha yang dulu
sering mencemoohnya.
“Amiin, Terimakasih Buk, semoga
anak-anak Ibu juga bisa menjadi anak kebanggaan keluarga,” Jawab Isha.
kehidupan Isha selalu ditemani Senja yang kembali bertemu Senja menjadikannya
menjadi wanita yang tangguh
(Dok.Arni Alisha)
Saat
itu adalah pertama kalinya tetangga Isha mengucapkan selamat atas keberhasilan
dirinya, padaha Isha termotivasi bersekolah tinggi atas cemoohan mereka. Bagi
Isha, segala sesuatu pasti ada hikmahnya dan percaya bahwa rahasia Allah pasti
ada untuk kita yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh dan doa selalu
dipanjatkan oleh Nya.
Salam
By: Sumarni Alisha Aprilia (Arni
Alisha)
Komentar
Posting Komentar