Manggar Sebagai Ide Dasar Pembuatan Motif Batik untuk Blazer
Batik adalah hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang
mempunyai nilai tinggi. Usaha industri batik di Indonesis menghasilkan
barang-barang batik yang diciptakan dengan berbagai bentuk dan corak menurut
kegunaannya. Kegiatan membatik sampai saat ini sebagian masih berjalan sebagai
mata pencaharian dan untuk mempertahankan kebudayaan asli yang bernilai tinggi.
Arti batik adalah cara pembuatan, bahan sandang berupa tekstil yang
bercorak pewarnaan dengan menggunakan lilin sebagai penutup untuk mengamankan
warna dari perembesan warna yang lain di dalam pencelupan.
Sejak zaman dahulu, batik
telah menjadi bahan sandang keperluan sehari-hari bagi kita bangsa Indonesia,
bebeda dengan peninggalan-peninggalan yang lain. Batik mempunyai sifat lukisan
pada sandang dari bahan baku mori dengan teknik batik dan teknik pencelupan
sehingga tidak tahan disimpan sampai berpulu-puluh tahun bahkan berabad-abad.
Maka guna mengetahui rentetan kejadian dalam masalah kegiatan senio kerajinan
batik di Indonesia, sampai saat ini agak mendapat kesulitan. Karena di zaman
penjajahan, benda-benda peninggalan sejarah banyak yang dibawa oleh penjajah
sebagai koleksi di museum dan di istana kerajaan. Yang banyak terdapat
peninggalan dan buku sejarah khususnya batik di Indonesia, ialah dimuseum dan
istana kerajaan negeri Belanda.
Batik Indonesia mulai
berkembang bersamaan dengan berkembangnya agama agam Hindu di Indonesia. Pada
saat itu para seniman Indonesia yang belajar membuat benda-benda atau barang
keperluan agama mendapat pula pemgetahuan tentang batik di India. Hingga saat
ini batik banyak dimnati oleh para wisatawan asing, namun mereka memilih batik
dari proses cantingan tangan yaitu batik tulis. Sesuai dengan perkembangan
zaman batik tulis memiliki desain yang berbeda-beda tergantung pada pencipta
karya. Dalam menciptakan batik tulis saat ini tidak harus menggunakan motif
klasik ataupun yang sudah ada. Pencipta karya batik bisa menggunakan motif
klasi, kemudian di inovasi ataupun benar-benar menciptakan motif sendiri yang terinspirasi
dari gambar yang ada dalam semesta ini. Segala sesuatu bisa dijadikan motif
batik, karena seni saat ini tidak mengenal batasan sehingga desain batik juga
bisa menjadi tempat mengeksplorasikan bakat pencipta karya.Oleh sebab itu saya
menciptakan desain batik bermotif pokok bunga kelapa atau sering disebut
manggar. Motif manggar ini terinspirasi dari banyaknya manfaat yang bisa kita
ambil dari pohon kelapa.
Berikut alasan saya
menggunakan manggar sebagai motif batik:
Kelapa merupakan tumbuhan
yang cukup familiar bagi orang Indonesia. Bahkan tunas kelapa juga dijadikan
lambang gerakan pramuka karena memiliki makna filosofi yang cukup tinggi.
Selain kuat dan tidak mudah tumbang, mulai dari akar, batang, daun, buah hingga
keseluruhan memiliki banyak sekali manfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Kelapa berakar serabut yang memiliki batang tunggal
namun juga ada beberapa yang bercabang. Umumnya pohon kelapa memiliki tinggi
hingga 30 m dengan diameter buah mencapai 20 cm dan bahkan bisa lebih. Pohon kelapa umumnya banyak ditemui di pesisir pantai, pedesaan baik
dataran tinggi maupun rendah. Banyaknya pohon kelapa yang masih hidup subur,
menandakan bahwa kebutuhan akan manfaat tumbuhan kelapa ini masih sangat
dibutuhkan hingga sekarang.
Secara etimologi, kata
batik berasal dari bahasa jawa, “amba” yang berarti lebar, luas,
kain; dan “titik” yang berarti titikatau matik(kata
kerja membuat titik) yang kemudian berkembang menjadi istilah “batik”
(wulandari, 2011:4).
Pada masa lampau, batik
banyak dipakai oleh orang Indonesia di daerah Jawa. Itu pun terbatas pada
golongan ningrat keraton dengan aturan yang sangat ketat. Artinya, tidak
sembarangan orang boleh mengenakan batik, terutama pada motif-motif tertentu
yang ditetapkan sebagai motif larangan bagi khalayak luas. Namun pada
perkembangannya, batik dipakai oleh bangsa Indonesia di seluruh Nusantara dalam
berbagai kesempatan. Pada masa sekarang, telah banyak modifikasi dan
pengembangan teknik pembuatan batik mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi
tekstil. Namun demikian, masih ada sekelompok tertentu perajin batik yang
mempertahankan cara pembuatan batik secara tradisional sebagai salah satu cara
menjaga warisan budaya. Tidak dapat dipungkiri bahwa seiring kemajuan zaman,
batik telah banyak dibuat dengan cara cap,printing (sablon), kain tekstil bercorak batik,
batik dengan desain komputer, dan lain sebagainya.
Berbagai macam cara
pembuatan batik tersebut telah membuat batik di Indonesia semakin dikenal
sangat luas. Batik digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari kalangan
paling bawah hingga masyarakat dengan strata tertinggi. Pada masa lampau, ada
jenis-jenis batik tertentu yang hanya boleh dipakai oleh kalangan bangsawan dan
penguasa, namun sekarang hal itu tidak berlaku lagi. Batik telah menjadi busana
adiluhung yang mencerminkan cita rasa Indonesia yang indah dan elegan.
Batik di Indonesia memang
telah dikenali secara luas, tetapi belum banyak masyarakat yang mengerti dan
tahu apa sesungguhnya batik tersebut. Bahkan, perhatian dan konsentrasi untuk
melestarikan batik di Indonesia pada umumnya masih sebatas perlakuan normal
memakai dan menggunakan batik. Padahal, di dalam batik ada banyak aspek
kehidupan yang bisa kita ungkapkan. Baik aspek historis, filosofis, wisata
maupun kebudayaan (wulandari, 2011:7).
Batik digunakan secara
meluas di segala kalangan. Di lingkungan pegawai pemerintah, setiap hari jumat
pegawai diwajibkan menggunakan seragam kerja berupa batik. Kebiasaan ini banyak
diikuti pula oleh perkantoran-perkantoran swasta, sehingga batik semakin eksis
dan meluas.
Demikian populernya batik,
batik di masa kini tidak hanya dipakai sebagai baju atau pakaian saja. Banyak
bentuk modifikasi sebagai keperluan rumah tangga yang berasal dari batik. Kita
dapat menemukan dengan mudah berbagai bentuk olahan batik seperti tas, sepatu,
sandal, sprei, sarung bantal, taplak meja, kerudung, souvenir, lukisan, bahan
sandang dan lain-lain.
Motif batik adalah suatu
dasar atau pokok dari suatu pola gambar yang merupakan pangkal atau pusat suatu
rancangan gambar, sehingga makna dari tanda, simbol, atau lambang dibalik motif
batik tersebut dapat diungkap (Ari Wulandari, 2011 : 62). Salah satu cara
menjaga agar warisan budaya tetap ada pada zaman sekarang adalah salah satu
caranya dengan membuat motif batik. Agar motif batik beragam atau berfariasi
penulis ingin membuat motik batik “motif gamelan” yang dimaksudkan agar di
zaman sekarang ini baik batik sendiri maupun gamelan tetap dikenal oleh
masyarakat luas yang dibentuk sedemikian rupa yang unik dan kreatif
sehingga penikmat batik dapat menikmati motif batik secara berbeda dan tanpa
menghilangkan kesan tradisonal yang terkandung di dalamnya.
Batik merupakan hasil
kebudayaan bangsa Indonesia yang mempunyai nilai tinggi. Usaha industri batik
di Indonesis menghasilkan barang-barang batik yang diciptakan dengan berbagai
bentuk dan corak menurut kegunaannya. Kegiatan membatik sampai saat ini
sebagian masih berjalan sebagai mata pencaharian dan untuk mempertahankan
kebudayaan asli yang bernilai tinggi. Arti batik adalah cara pembuatan,
bahan sandang berupa tekstil yang bercorak pewarnaan dengan menggunakan
lilin sebagai penutup untuk mengamankan warna dari perembesan warna yang lain
di dalam pencelupan.
Proses Pembuatan
Batik Motif Manggar
Teknik pembuatan dan pewarnaan batik beragam cara. Nah, untuk karya batik ini cara pembuatannya menggunakan Teknik Canting Tulis dan pewarnannya menggunakan Teknik Colet yaitu menggunakan bahan warna sintetis Remasol. Dalam pembuatan batik motif
Wayang Manggar melalui berbagai tahapan dan proses yang pembuatan sebagai
berikut:
Membuat referensi motif
Mengumpulkan beberapa macam
gambar bunga kelapa (manggar) untuk dijadikan referensi dalam membuat motif
batik manggar.
1. Membuat alternatif motif
Dalam membuat motif batik
memerlukan referensi gambar yang kemudian dibuat dengan melakukan inovasi
gambar wayang tanpa menghilangkan karakter bentuk wayang. Motif dibuat sebanyak
4 kemudian salah satu di acc dosen untuk diterapkan kedalam pola batik.
2. Membuat pola batik
Membuat pola batik
merupakan penerapan motif batik ke desain yang dikombinasikan dengan motif
pendukung dan ornamen dalam suatu kertas desain sehingga menjadi pola batik
yang siap diterapkan ke kain.
3. Memindahkan pola ke kain
Setelah pola jadi, pola
dipindahkan kekain dengan cara menjiplak desain pola ke kain menggunakan
pensil, meja kerja dan jarum pentul sebagai pengait antara kain dan kertas pola
agar tidak berubah-ubah ketika di gambar.
4. Mencanting / membatik tahap
Mencanting dilakukan
disemua motif pokok kemudian di isen-isen dibagian motif yang dikehendaki.
(Membatik dengan Teknik Canting Tulis)
Dok Pribadi
5. Mencolet dengan remasol
Mencolet dengan
mengkombinasikan warna dari warna primer yaitu merah biru dan kuing menjadi
berbagai warna sekunder dan tersier dan dikuaskan dikain yang sudah dibatik
sesuai rencana. Motif bunga manggar diberi warna bergradasi agar terlihat
menarik.
5. Mengunci warna colet dengan
waterglass
Setelah kain selesai
dicolet dan sudah kering, kain siap di waterglass. Mengunci warna remasol
dengan waterglass yang dilarutkan dengan sedikit air kemudian dioleskan ke kain
yang diremasol secara bolak-balik dan menjemurnya dibawah sinar matahari sampai
kering.
6. Nglorod (menghilangkan
malam batik )
Nglorod merupakan tahapan
akhir dalam proses pembuatan sehelai kain batik yang menggunakan perintang
warna. Dalam tahap ini seluruh malam dilepaskan dengan cara memasukkan kain yang
sudah siap dilorod kedalam air mendidih yang sudah dicampur dengan soda abu.
Setelah diangkat, kain dibilas dengan air bersih dan kemudian diangin-anginkan
sampai kering.
Proses Pelorodan (menghilangkan malam dari kain)
Dok. Pribadi
Batik manggar ini saya buat
untuk melestarikan budaya batik tulis dengan harapan batik tulis dapat mendunia
sampai akhir zaman nanti. Cintai batik dengan melestarikan dan mengembangkan
sesuai dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan ciri khas batik sendiri
yaitu membatik melalui proses pencantinga, pewarnaan dan pelorodan....Salam
Budaya, Cinta Batik, Cinta Indonesia
^~^
Bllazer Batik Motif Manggar dikenakan oleh Arni Alisha (pencipta motif Manggar)
Dok. Pribadi
Semoga bermanfaat, salam Budaya~^~
Arni Alisha
Komentar
Posting Komentar